Selain itu MTI & ICN juga mencoba melakukan Napak Tilas untuk mencari “Sosok Pemimpin Ideal bagi Daerah dan Rakyat Banyuwangi untuk Banyuwangi lebih Maju”. Loh, apakah Pimpinan sebelumnya dan yang kini sedang duduk di Kursi Singgasana tidak memenuhi Kriteria dan bukan Pemimpin Ideal?
Mungkin bagi sebagian Warga Masyarakat, Hal tersebut sudah terpenuhi, apalagi dengan Kondisi saat ini Pasca Pandemi, tentu Warga Masyarakat Banyuwangi sangat membutuhkan sebuah Hiburan dan mencoba melepas Depresi dan Stres selama Pandemi berlangsung. Oleh karena itu, Ajang Festival mungkin bisa menjadi Penghilang Rasa Kalut, Kecut dan lain sebagainya.
Namun, ternyata tidak hanya Rakyat Banyuwangi saja yang membutuhkan sebuah Tontonan dan Hiburan, tetapi NAFIUL HUDA, SSos, MSi, mantan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Banyuwangi juga sangat membutuhkan sebuah Hiburan untuk menghilangkan Rasa Kalut, Kecut dan Takut. Karena tidak ada yang pernah tahu jika tiba-tiba Team Kejagung datang. Apalagi Tim Tabur (Tangkap Buronan) Kejagung bagi Pelaku Korupsi saat ini sedang galak-galaknya.
Meski telah diangkat sebagai Staf Ahli Bupati Banyuwangi, tapi yang namanya Hati tetap ada Perasaan Kalut yang menghinggapi. Lah, Johnny Gerard Plate, SE, mantan Menkominfo aja dicyduk, setelah diduga telah melakukan Tindak Pidana Korupsi Penyediaan Menara Base Transceiver Station (BTS) 4G Infrastruktur Pendukung Paket 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti Kementerian Kominfo Tahun 2020-2022, apalagi Cuma Staf Ahli Bupati dan yang sudah ditetapkan sebagai “TERSANGKA KORUPSI” dalam kasus dugaan “Korupsi Kegiatan Makan dan Minum (Mamin) Tahun Anggaran 2021” oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi pada Tanggal 28 Oktober 2022 lalu. Ya mungkin masih menunggu Waktu yang tepat. HUUU MEDENII!!!???
Kita Doakan saja Huda baik-baik saja, agar Kita semua bisa mendengar Nyanyiannya dengan Suara Merdunya saat Team Pengadil, yang merupakan Wakil TUHAN di Dunia melaksanakan Tugas dan Kewajibannya. Wallahu A’lam Bisawab!!!
Kabupaten Banyuwangi ini sebenarnya tidak kekurangan Sosok Pemimpin yang bisa menjadi Pemimpin Banyuwangi Impian untuk Banyuwangi lebih Maju. Di antaranya, yakni:
- Seperti Hermanto, SE, mantan Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi. MTI tidak perlu mengulas lagi bagaimana kiprahnya, tentu Warga Banyuwangi sudah mengenal dan mengetahuinya.
- Achmad Syauqy atau yang akrab disapa GUS UQY, 2 (Dua) kali MTI mengulasnya dalam
Hanya saja, untuk saat ini MTI masih belum menemukan Sosok Wanita, Asli Putera Banyuwangi yang bisa menjadi Nahkoda bagi sebuah Kapal, yang bernama Kabupaten Banyuwangi, berlayar menuju Kota Impian dengan membawa Rakyat Banyuwangi penuh Harapan dan Kenyataan.
Pada suatu hari Pimpinan MTI, Mas Roelly berkunjung dan Silaturahmi ke Rumah Teguh Eko Rahadi, SAB, Kepala Desa (Kades) Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Bagi Mas Roelly, Kades Tamansuruh, yang tidak hanya sebatas sebagai Seorang Teman dan Sahabat, tapi sudah seperti Kakak sendiri. Sebenarnya MTI sudah sering datang bertamu. Tapi kali ini udah agak lama tidak bertemu. Meski tiap hari selalu komunikasi, baik melalui Telpon maupun Chat WhtatsApp (WA).
Awalnya Pembicaraan biasa-biasa saja. Namun akhirnya juga merambah ke masalah Politik, Pileg, Pilkada dan Pilpres. Apalagi Puterinya, Rachel Puspa Angelia, juga akan mengikuti “Laga Merebut Hati Rakyat” pada Perhelatan Pesta Demokrasi Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024.
Anggik, panggilan akrabnya akan maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan kendaraan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Dapil 1 (Satu) Banyuwangi.
Pembahasan juga terkait Program di Pemerintahan Desa Tamansuruh. Dan ketika ditanya Pendapatnya tentang Pemimpin Ideal yang sangat dibutuhkan untuk Banyuwangi mendatang.
Kang Teguh, panggilan akrab Teguh Eko Rahadi memaparkan, bahwa Seorang Pemimpin itu harus berani dan mampu dalam mengambil sebuah Keputusan untuk Kemaslahatan bersama. Dan Seorang Pemimpin juga wajib memiliki dan melaksanakan 3 (Tiga) Pilar Penjamin Kedaulatan dan Kemerdekaan suatu satuan Masyarakat Hukum (dalam Lingkup Negara, Provinsi, Kabupaten dan Desa). Dan 3 Pilar menurut Kang Teguh tersebut, yakni:
- Pemerintahan yangg Bersih, Transparan dan Beretika (Good Governance)
2. Menjamin Kemerdekaan menjalankan Syareat Agama dan Kepercayaan dengan Rasa Aman dan Nyaman.
3. Mau dan mampu menggali, melestarikan, menumbuhkembangkan, Adat Tradisi dan Budaya yang Bermartabat di Bumi Belambangan atau Kabupaten Banyuwangi.
“Dengan Resume, Pemerintah sebagai Mediator, Agama dan Kepercayaan sebagai Ruh dan Isi, serta Adat Tradisi Budaya sebagai Perilaku atau Implementasi. Sehingga Rakyat atau Warga Masyarakat bisa memahami Ide, Gagasan atau Pemikirannya untuk sebuah Perubahan menuju Kemajuan Negara atau Daerahnya,” Urai Kades yang dilantik pada Tanggal 20 Oktober 2019 lalu.
Kertika disinggung tentang Program Desa yang sudah dilakukan dan diraih sebagai Kades untuk Desa Tamansuruh, “Secara umum melakukan Perbaikan di bidang Infrastruktur (Red, Peningkatan Kualitas Jalan, Saluran Irigasi Pertanian, Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU), Rehab Kantor Balai Desa, dan lain-lain). Di samping itu melakukan Peningkatan SDM Perangkat Desa, Peningkatan Kualitas Pelayanan. Satu hal yang dilakukan terus menerus adalah melakukan segala sesuatu Pembangunan harus berdasarkan Data dan Realita (Membangun Desa Dengan Data). Dan pada Tahun 2021, Desa Tamansuruh meraih Award Desa Cantik Nasional,” Ungkapnya.
“Membamgun Banyuwangi dengan berpegang pada Kultur nilai-nilai Luhur Masyarakatnya adalah Hal yang paling tepat, seraya terus mengikuti Dinamika Tekhnologi yang terus berkembang dengan mengoptimalkan Potensi Banyuwangi yang Luar biasa. Singkat kata, Pembangunan Manusia secara Seimbang adalah Kata Kuncinya (Keseimbangan IPTEK & IMTAQ),” Tegas Teguh untuk membangun Banyuwangi ke depan.
Dan ketika ditanyakan lagi Pandangannya jika melihat Kabupaten Banyuwangi saat ini dalam Kacamata Dirinya sebagai Budayawan, Seniman, Ketua Lembaga Parfi dan Penasehat MTI. Sembari tersenyum, Teguh Eko Rahadi, SAB, Kades Tamansuruh kemudian membeberkannya.
Menurutnya, Banyuwangi adalah Satu Kesatuan Masyarakat Hukum yang memiliki Potensi Kekayaan Alam yang Luar biasa. Potensi inilah yang menjadi Modal Utama untuk menuju Masyarakat Banyuwangi menjadi Sejahtera. Namun demikian, Potensi Besar Banyuwangi harus dikemas dalam Satu Gerakan Pembangunan yang seimbang di semua Lini. Dan Peran Pemerintah yang sudah Baik ini harus ditingkatkan menjadi Lebih Baik lagi, dengan memprioritaskan Pembangunan di Pedesaan. Karena Desa Adalah Masa Depan Indonesia. Satu hal lain yang wajib dilakukan adalah Peran Serta Masyarakat secara Maksimal dan terus menerus dalam membangun Bamyuwangi adalah Kata Kunci, (Fungsi Perencanaan, Fungsi Pelaksanaan, Fungsi Kontrol atau Evaluasi).
Setelah Kang Teguh selesai menyampaikan pandangannya, Pimpinan MTI, Mas Roelly mencoba meneruskan salan satu kalimatnya, yakni bahwa Desa Adalah Masa Depan Indonesia, namun DOSA Merupakan Kemasan Para Pelaku Sejarah. Kang Teguh tertawa mendengarnya. Setelah itu, sembari Nyeruput Kopi dan menyantap sajian Pisang Goreng yang Manis Rasanya.
Dalam Diskusi singkat tersebut, akhirnya MEDIA TIPIKOR INDONESIA (MTI) mengambil kesimpulan, jika MTI menemukan Kandidat lagi sebagai Pemimpin Ideal Banyuwangi Masa Depan. Selain HERMANTO dan ACHMAD SYAUQY, kini TEGUH EKO RAHADI.
MTI berharap pada 2025 nanti, Kabupaten Banyuwangi dapat dipimpin oleh Putera Banyuwangi yang mumpuni dan yang dapat membawa KAPAL dan RAKYAT BANYUWANGI menuju Banyuwangi Masa Depan dan Banyuwangi Lebih Maju. BERSAMBUNG….>
(MEDIA TIPIKOR INDONESIA & INDONESIAN CORRUPTION NEWS)
#Pemimpin Ideal Banyuwangi #Banyuwangi Lebih Maju
Sumber: Wikipedia