Saat di era Bupati Abdullah Azwar Anas, Banyuwangi juga menjadi Topik menarik karena “Berita-Berita Nasional dan Dunia”. Karena begitu semaraknya Pembangunan Hunian berbagai Skala, Resto dan juga Banyuwangi Festival yang dikemas dengan Motif Seni dan Budaya, yang tak pernah ada hentinya. Banyuwangi benar-benar menjadi Destinasi Tujuan Wisata yang Mumpuni. Namun, Benarkah semua itu untuk Warga Masyarakat Banyuwangi?
Berbagai Penghargaan dan Pengakuan sudah direngkuhnya, Masyarakat Banyuwangi sendiri Eforia dalam menerima Pembangunan dan Festival yang hadir dengan Gegap Gempita. Banyak yang Bahagia ketika Lahannya harus ditukar dengan Tumpukan Rupiah yang bejibun Jumlahnya, dan Merekapun kini mendadak menjadi Kaya Raya.
Pertanyaannya, apakah benar Bupati Anas sebenarnya mau membangun Banyuwangi atau hanya membuat Banyak Bangunan di Banyuwangi?
Apakah kelak Warga Banyuwangi akan menikmati semuanya atau malah Orang Asing justru yang akan menjadi Tuan Rumah di Kabupaten Banyuwangi seperti di Provinsi Bali. Sementara Orang Banyuwangi sendiri harus menjadi Tamu di Kampung Halamannya sendiri.
Semoga di Ujung Kehidupannya, Anas selalu Damai dan Bahagia, dan tidak harus mengikuti Pendahulunya dengan Nomor Urut ke 3 (Tiga) setelah Samsul dan Ratna. Karena Hukum tetap akan berlaku surut dan Sang KARMA juga tetap Setia membuntuti dan meneropongnya. Wallahu A’lam Bii Shawab.
Karena saat ini para APH, yakni KEJAGUNG, POLRI dan KPK sedang punya Semangat dan bersatu untuk membangun Negara dan Indonesia, dengan cara Bersih dari Perilaku KORUPSI dan para MALING UANG NEGARA.
Semoga kali ini, “MAHKOTA BANYUWANGI” ada Penghuninya, bukan menjadi “MAHKOTA TANPA SANG JUARA”, karena “KUTUKAN DEWI SRITANJUNG” kepada “MAHKOTA MAYANGKARA” yang Tiada Hentinya.
3 thoughts on “MAHKOTA MAYANGKARA KEKUASAAN YANG SEMU DAN BERDARAH”